Vespa pakai knalpot racing bukan hal baru, sudah ada sejak beberapa tahun silam. Hanya, dulu mengandalkan produk lokal seperti merek Sito Racing dan Zipenk Racing. Nah, kini pemakaiannya marak lagi, ada yang menggunakan produk impor maupun lokal seperti terdapat pada komunitas Vespa Campur Sari (VCS) yang suka mangkal di Circle K di Jln. Wijaya, jakarta Selatan.
Knalpot racing diaplikasikan ke seluruh tipe Vespa, mulai produksi lawas seperti Super, Sprint, PX hingga New PX. "Baik yang PTS maupu Vespa Special sudah banyak pakai knalpot racing," bilang M.Fadli, pebalap motor yang tergabung dalam komunitas VCS.
Saat ini tidak terlalu banyak yang pilihan jenis knalpot racing lokal. Umumnya masih mengandalkan buatan Zipenk racing. Sementara yang buatan luar, pilihannya justru banyak. Mulai dari Malossi, Proma, Polini, atau Pinasco. Semuanya berasal dari negeri asal Vespa, yakni Italia.
Bedanya dengan buatan lokal, suara yang impor lebih lembut, kata Leo, pemilik Vespa New PX. Materialnya pun, kalau lokal pakai pelat lebih tipis dan sambungan antarpelat masih kasar. dan pemasangan kenlapot racing perlu setel ulang mesin agar performanya maksimal.
Ada juga bikinan Thailand yang tanpa label. Cirinya, moncong knalpot keluarnya dari kiri dan pelatnya sudah dikrom. Soal harga, cukup tinggi. Untuk yang impor seperti Pinasco dibanderol Rp3,5 juta, sedang produk lokas kisaran harga Rp150-Rp250 ribu.
MAZTA DESIGN www.mazta.net
#PROJECT CREATIVE
Learning and Sharing Design Knowledge . . . .
Free Template Blogger
collection template
Hot Deals
BERITA_wongANteng
SEO
theproperty-developer
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar